Renungan Kemerdekaan



Renungan Kemerdekaan

Salam Berkat Rahmat Alloh Yang Maha Kuasa

"17 Agustus adalah KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA, bukan KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA."
MERDEKA!!

Saudara-saudaraku, sebangsa dan setanah air.

Bulan Agustus ini patut kita sambut dengan penuh kegembiraan. Kita pasang bendera merah putih di depan rumah. Berbagai lomba marak di kampung-kampung. Puncaknya, upacara pada tanggal 17 Agustus. Memperingati apa? “Kemerdekaan Republik Indonesia...?”

BUKAN !!

Selama puluhan tahun, rakyat Indonesia terjebak dalam stigma “Kemerdekaan Republik Indonesia”. Padahal, penggunaan istilah ‘Kemerdekaan Republik’ itu salah kaprah dan mengingkari sejarah bahkan menyalahi konstitusi.

Dengan alasan-alasan yang kami sampaikan di bawah ini; “17 AGUSTUS ADALAH HARI KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA, BUKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA”.

1. Tidak ada satupun kata republik pada proklamasi. Proklamasi menyebut bangsa Indonesia. 

“Proklamasi. 
Kami Bangsa Indonesia...”
“...Dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia...”
“...Atas nama bangsa Indonesia…”


2. Berdasarkan pembukaan Undang-undang Dasar 1945

“...Maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaanya...”
“...Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu 
Undang-Undang Dasar negara Indonesia...”

3. Historis

17 Agustus 1945 adalah peristiwa cetusan Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Sedangkan Negara Republik Indonesia didirikan pada tanggal 18 Agustus 1945, ditandai dengan disahkan Pancasila final sebagai Dasar Negara, pengesahan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan dilantiknya Soekarno dan Moch. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama.

4. Filosofis

Syarat berdirinya negara Republik Indonesia adanya kedaulatan Bangsa Indonesia, tidaklah mungkin bangsa yang dalam cengkraman kekuasaan asing mendirikan negara dahulu baru kemudian mencetuskan kemerdekaannya. Dengan kata lain, bangsa Indonesia harus merdeka dahulu baru mendirikan negara dan pemerintahan. Istilah ‘Kemerdekaan Republik Indonesia’ ini tidak relevan karena mengingkari kemerdekaan rakyat secara hakiki.

5. Tata Bahasa

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI); Bangsa bermakna: “Kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarahnya, serta berpemerintahan....” Sedangkan republik bermakna: “.. pemerintahan yang berkedaulatan rakyat dan dikepalai oleh seorang Presiden..”

Dari segi bahasa: bangsa dan republik jelas berbeda. Dari segi bahasa, penggunaan frase ‘Kemerdekaan Republik Indonesia’ justru mengesankan kemerdekaan ini milik republik. (kami ulangi makna republik sesuai KBBI: “pemerintahan yang berkedaulatan rakyat dan dikepalai oleh seorang Presiden).

Padahal, Sang Proklamator Soekarno-Hatta telah menyatakan: “... Kami Bangsa Indonesia... menyatakan kemerdekaan Indonesia...” Soekarno-Hatta juga menyatakan “atas nama bangsa Indonesia”. 

Jika dilogika; bagaimana mungkin pada 17 Agustus 1945 itu disebut ‘Kemerdekaan Republik Indonesia’ sementara pada tanggal itu belum ada pemerintahan berbentuk republik yang dikepalai oleh Presiden.

Kalau kita masih bersikukuh menggunakan istilah

Kemerdekaan republik, bukan hanya mengingkari proklamasi dan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, itu juga sama artinya dengan kita tidak yakin jika Bangsa ini telah merdeka!!

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan, kami mengajak saudara sebangsa dan setanah air, ayo rebut kembali kemerdekaan yang hakiki!

Bahwa, kemerdekaan itu milik rakyat. Kemerdekaan itu milik Bangsa Indonesia.

Atas nama bangsa Indonesia, mari bersama-sama meminta dengan hormat Kepada yang mulia Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo agar segera mengeluarkan Keputusan Presiden yang menginstruksikan seluruh aparatur negara dan masyarakat Indonesia untuk menggunakan istilah “Kemerdekaan Bangsa Indonesia.”

Keppres ini diharapkan bisa mengikat dan disosialisasikan ke seluruh aparatur negara dan elemen masyarakat. Sehingga, setiap acara peringatan kemerdekaan menggunakan frase “Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia”.

MERDEKA!!

courtesy of Haji Jampang on Facebook

0 Response to "Renungan Kemerdekaan"

Posting Komentar