Kami Anak Petani - Pak Harto The Untold Story

KELUARGACENDANA.com - BUAT saya, Bapak sosok yang luar biasa. Bapak mempunyai ketegaran, ketabhan, kesabaran, dan jiwa yang luar biasa besar. Ketika ibu meninggal, Bapak tetap menjalankan tugas dan kewajiban beliau dengan tegar walaupun kehilangan orang yang sangat dicintainya. Ketika hujatan dan fitnah berdatagan, beliau hadapi semuanya dengan tabah dan sabar karena beliau yakin kepada Yang Mahakuasa. “Gusti Allah mboten sare (Tuhan tidak tidur), sing becik ketitik, sing olo ketoro (yang baik akhirnya akan tampak, yang buruk akan terlihat),” itu yang selalu beliau katakan.

Saya menyaksikan sendiri kesabaran dan jiwa besar Bapak ketika bertemu dengan orang-orang yang ikut andil melengserkan beliau dari jabatannya, padahal mereka orang-orang yang pernah diberi kesempatan dan dipercaya oleh Bapak.


Bapak merupakan seorang ayah yang memperhatikan anak-anaknya. Walaupun dalam kesibukan menjalankan tugas sebagai seorang kepala Negara, bapak dan Ibu sendiri yang mengurus kami. Setiap bulan Bapak sendiri yang mengingatkan saya untuk membayar uang sekolah. Setelah Bapak memberikan saya uangnya, Ibu mengingatkan saya untuk membawa beras, karena pada saat saya duduk di sekolah dasar di Perguruan Cikini, biaya sekolah dibayar dengan uang serta beras satu liter. Bapak tidak berkenan jika hal itu dilakukan oleh orang lain. Bapak pula yang memberikan saya pendidikan agama dan mengajari saya membaca Al-Qur’an.

Tulislah di Atas Pasir di Pantai


Sejak saya masih di sekolah dasar, Bapak seringsekali memberitahu kami bahwa jabatan Bapak sebagai presiden adalah jabatan sementara. Bapak selalu mengatakan, “Jikalau kamu ditanya oleh orang apa pekerjaan orangtuamu, jangan pernah bilang kamu anak presiden. Kamu bilang kamu anak perani, karena Bapak petani.”

Kami tidak diajarkan untuk menjadi orang yang sombong. Dicontohkan langsung oleh Bapak dan Ibu, bukanlah jabatan yang membedakan setiap manusia, melainkan apa yang kita lakukan terhadap orang lain. Beliau berdua juga membimbing kami agar terbiasa membantu mereka yang perlu pertolongan.

Bapak juga pernah mengatakan, “Jikalau menolong orang lain, tulislah diatas pasir pantai, supaya mudah hilang tersapu ombak. Tetapi, kalau kita ditolong orang lain, pahatlah di batu, agar kita selalu dapat mengingat budi orang tersebut.”

Dan menabung! Menabung! Menabung! Itu pula salah satu pesan orangtua saya yang tertanam dalam diri saya, dan saya teruskan kepada anak saya. Setiap uang koin yang kami peroleh, beliau selalu menyuruh kami untuk memasukannya kedalam celengan tanah liat, yang hanya boleh dipecah kalau sudah penuh. Setelah dipecah pun kami harus memasukkan uangnya di tabungan bank. Dengan uang yang kami kumpulkan, kami dididik untuk dapat menggunakannya untuk menolong orang lain. “Bercita-citalah menjadi orang yang suka memberi, bukan orang yang suka meminta,” kata Bapak.

Mikul Dhuwur Mendem Jero


Keperihatinan Bapak terhadap rakyat Indonesia begitu besar. Hal ini saya liat ketika dalam keadaan berbaring di rumah sakit, dengan bicara terbata-bata, beliau sempat mengucapkan, “Kasihan rakyat kok harus mengantre beras,” Bapak mengucapkannya sembari mengelus dada beliau. Kemudian Bapak mengajak orang yang berada di sekeliling beliau pada saat itu untuk mendoakan supaya rakyat Indonesia makmur.

Bapak dan Ibu merupakan panutan bagi kami. Semua yang beliau ajarkan kepada kami, di antaranya bagaimana kita harus memperlakukan orangtua kita baik di masa hidup maupun setelah wafat (mikul dhuwur mendem jero) dan apa yang beliau lakukan menjadi bekal hidup kami.

Semua wejangan beliau, kami rasakan manfaatnya sekarang. Walaupun masa kecil saya tidak seperti umumnya anak-anak lain, tetapi kehangatan dan perhatian orangtua tetap saya rasakan. Semua terobati dengan melihat dedikasi dan keberhasilan beliau membangun Indonesia.

Saya bangga menyandang nama Soeharto di belakang nama saya.(san/es)

Sumber: “Pak Harto The Untold Stories” – Siti Hutami Endang Adiningsih

2 Responses to "Kami Anak Petani - Pak Harto The Untold Story"

  1. Pak harto kami rindu akan kepemimpinanmu
    Negara ini butuh sentuhan tanganmu
    Negara ini sudah hancur akibat pemimpin2 yang rakus akan jabatan dan hanya melakukan pencitraan tanpa memperhatikan nasib kami rakyat kecil ...
    Maafkan kami yang tidak bisa berbuat banyak saat bapak dilengserkan,karena saat itu saya masih seorang bocah kecil ...
    Do'aku selalu menyertai Bapak dan Ibu ... :'(

    BalasHapus
  2. Halo, semuanya, tolong, saya dengan cepat ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya kepada pemberi pinjaman yang benar-benar mengubah hidup saya dari kemiskinan menjadi wanita kaya dan sekarang saya memiliki kehidupan yang sehat tanpa stres dan kesulitan keuangan,

    Setelah berbulan-bulan mencoba mendapatkan pinjaman di internet dan saya telah ditipu dari 400 juta, saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari kreditor online yang sah dalam kredit dan tidak akan menambah rasa sakit saya, jadi saya memutuskan untuk meminta saran kepada teman saya tentang bagaimana cara mendapatkan pinjaman online, kami membicarakannya dan kesimpulannya adalah tentang seorang wanita bernama Mrs. Maria yang adalah CEO Maria Loan. Perusahaan

    Saya mengajukan sejumlah pinjaman (900 juta) dengan suku bunga rendah 2%, sehingga pinjaman yang disetujui mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena fakta bahwa tidak memerlukan jaminan untuk transfer. pinjaman, saya hanya diminta untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.

    Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan menjawab doa saya dengan memerintahkan pemberi pinjaman saya dengan kredit saya yang sebenarnya, yang dapat memberikan hati saya harapan.

    Terima kasih banyak kepada Ibu Maria karena telah membuat hidup saya adil, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Maria dengan baik melalui E-mail (mariaalexander818@gmail.com) ATAU Via Whatsapp (+1 651-243 -8090) untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan pinjaman Anda,

    Jadi, terima kasih banyak telah meluangkan waktu Anda untuk membaca tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Nama saya adalah kabu layu, Anda dapat menghubungi saya untuk referensi lebih lanjut melalui email saya: (kabulayu18@gmail.com)
    Terima kasih semua.

    BalasHapus