Pak Harto Orang yang Pintar dan Cerdas, Namun Tak Mau Pamer Kepintaran

KELUARGACENDANA.com -  PAK Harto termasuk orang yang pintar dan cerdas, namun beliau tidak pernah mau menunjukan kepintarannya. Bannyak pihak ingin memberikan gelar doktor honoris causa, namun selalu ditolak Pak Harto. Padahal, banyak orang bersedia membayar untuk mendapatkan gelar itu.

Pak Harto juga sangat menguasai persoalan, itu sangat tampak jika beliau sedang berdialog dengan petani dan orang-orang kecil. Biasanya pemimpin berbicara satu arah dan sangat umum, tetapi Pak Harto bisa berdiskusi soal sapi, padi, sampai sekecil-kecilnya. Itu membuat kesan saya terhadap beliau melebihi pemimpin yang lain.



Mengubah Mental Pelaku Ekonomi


Ada yang berpandangan, biarkan saja perekonomian masyarakat berkembang sendiri, pemerintah jangan ikut campur. Maka yang akan menguasai perekonomian hanya pemilik modal saja. Itu ditunjukan Pak Harto dengan melindungi petani dan pengrajin. Pak Harto memahami, dalam masyarakat feodal dan dikuasai pemilik modal, harus ada perubahan mental. jadi koprasi dipakai untuk mengubah kultur masyarakat. Dan menurut Pak Harto perubahan itu harus bertahap dan pemerintah harus berperan.

Terencana dan Sistematis


Dalam kapasitas saya sebagai pengurus Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di sekitar tahun 1980-an, saya pernah bertanya kepada Pak Harto mengenai perkembangan koperasi yang dirasanya lamban. Pak Harto mendengarkan, kemudian menjawab dengan arif, "Ya, tidak begitu, daripada kebat kelewat (cepat-cepat tapi justru tak tercapai tujuanya)."

Saya melihat Pak Harto memiliki pikiran yang panjang dan bertahap. Konsep sabar dalam agama sering diterjemahkan sebagai sikap nrimo, padahal tidak seperti itu. Konsep sabar itu adalah keputusan untuk bekerja dengan terencana dan sistematis, tidak asal-asalan. Beliau tidak banyak bicara, kalem, punya perencanaan jangka panjang, namun orang muda seperti saya menanggapinya sebagaimana ungkapan Jawa, alon-alon asal kelakon (pelan-pelan, yang penting terlaksana).

Yang tak kalah penting bagi saya, Pak Harto selalu hadir tepat waktu dalam acara-acara yang saya selenggarakan. Yang pertama diilihat Pak Harto adalah kerapihan acara dan beliau selalu menepati janji. Kalau sudah diproses untuk hadir, pasti hadir. Pak Harto juga sangat jelas dalam memberikan petunjuk terhadap suatu program. Jadi kami sangat mudah melaksanakan, karena petunjuk teknisinya jelas.

Bahasa Indonesia Sebagai Identitas Bangsa


Suatu hari saya menjadi ketua penyelenggara pertemuan para pakar dari kota-kota besar dunia yang berpenduduk di atas 10 juta seperti Jakarta. Acara itu dibuka oleh Presiden Soeharto. Seperti biasa, Pak Harto menggunakan bahasa Indonesia dalam pidato sambutannya, sehingga banyak yang menyangka ia tidak bisa berbahasa Inggris.

Namun begitu Widodo Sutio salah menerjemahkan kata-kata Pak Harto, beliau langsung memperbaikinya, membuat para pakar perkotaan yang hadir terkejut, ternyata Pak Harto fasih berbahasa Inggris. Itulah Pak Harto, selalu bangga dengan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. Ini yang membuat Pak Harto berbeda. Ini bagian dari memelihara martabat bangsa, sebagai kepala negara.

Sumber : “Pak Harto The Untold Stories” – Dr. Adi Sasono

0 Response to "Pak Harto Orang yang Pintar dan Cerdas, Namun Tak Mau Pamer Kepintaran"

Posting Komentar